Bahaya Riya

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh

HAL YANG DITAKUTKAN RASULULLAH MENIMPA UMATNYA
(SYIRIK KECIL)

Suatu kali Rasulullah SAW pernah mengingatkan para sahabat akan hal yang  paling beliau takutkan dengan berkata : ''Sesungguhnya hal yang paling aku takutkan atas diri kalian adalah syirik kecil.''
Para sahabat langsung bertanya, ''Apakah yang dimaksud dengan syirik kecil itu, wahai Rasulullah?'' Rasul menjawab, ''Riya.''

Riya adalah harapan untuk mendapatkan sanjungan, kemuliaan,  atau kedudukan dihati manusia dengan memperlihatkan tindakan yang baik dalam ibadah ataupun  kegiatan sehari-hari. Seseorang yang memperturutkan riya dalam ibadah mahdhah, seperti shalat maka tiada sedikitpun balasan pahala yang ia terima.

4. "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat."
5. "(Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya."
6. "Orang-orang yang berbuat riya."
(QS Al-Ma'un [107] : 4-6).

Dalam ibadah ghairu mahdhah pun seperti itu. Berinfaq dijalan Allah dengan maksud bisa mendapat julukan dermawan atau menuntut ilmu dengan niat mendapat gelar seorang alim maka segala usaha tersebut akan sia-sia.

Selain itu, pelaku riya juga akan mendapat laknat dari Allah SWT karena ia telah menyandingkan Sang Khalik dengan makhluk ciptaan-Nya. Dalam Hadits qudsi disebutkan bahwa Allah SWT menantang kala hari perhitungan kepada manusia dengan berkata :
''Pergilah kalian kepada orang-orang yang kala didunia kalian mengedepankan riya atas mereka dan lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari sisi mereka.''
(HR Ahmad dan Baihaqi).

Demikian betapa besarnya laknat Allah terhadap pelaku riya. Riya hukumnya haram. Ia merupakan penyakit hati yang bersumber dari sifat rububiyyah dalam diri manusia, yakni sifat yang menganggap diri lebih mulia ketimbang orang lain sehingga senantiasa ingin mendapatkan pujian dan menampakkan perilaku baik dalam tutur kata dan perbuatan.

Sifat ini sejatinya ada dalam hati setiap pribadi manusia, meski takarannya berbeda-beda, bergantung iman dan ketaatan kepada Allah SWT. Barang siapa yang imannya kuat maka ia akan mampu menekan penyakit riya tidak sampai tampak kepermukaan,  tapi sebaliknya, manakala lemah maka  ia akan terseret oleh arus penyakit ini.

Lantas bagaimana usaha kita untuk menghindari syirik kecil ini :

1. Dengan mengetahui  akar pemicu timbulnya riya.
Penyakit akan tumbuh  kembali manakala penderita sekadar mengobati titik sakitnya bukan pada akarnya.

Adapun secara terperinci ada tiga akar riya :
a. Perasaan senang mendapatkan pujian.
b. Takut akan hinaan dan celaan.
c. Serta tamak atas apa yang dimiliki oleh  orang lain.

Ketiga akar ini akan tercerabut dari dalam hati kita dengan mengingat bahwa keagungan hanya mutlak milik Allah SWT dan tiada kemuliaan yang abadi didunia.

Namun apabila riya masih terketuk dalam hati meski kita sudah mengetahui akar pemicunya maka cara yang kedua.

2. Mengucap taawuz dan terus beristighfar kepada Allah SWT agar setan yang kala itu membuhulkan bisikan dapat menjauh dari kita karena sejatinya setan  menjauh dari orang-orang yang hatinya bersih dan ikhlas.

Dari itu semua, apalah  arti sebuah sanjungan kalau ia putus ditelan kematian. Sebab sanjungan yang abadi hanya datang dari Allah SWT kelak dihari  akhir. Masing-masing dari kita akan mampu meraih sanjungan-Nya dengan amal shaleh dan ketaqwaan  yang hakiki.

Wallaahu'alam

*COPAS

Semoga kita terhindar  dari penyakit hati riya' dan penyakit hati/keburukan lainnya.

Aamiin Yaa Robbal'aalamiin.

Comments

Popular Posts